Latihan Khitobah: Menjadi Penghafal Qur’an yang Sekaligus Bagus dalam Berdakwah

Di samping menghafal Qur’an, membaca kitab kuning, santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin juga dilatih khitobah. Secara bahasa, khitobah berasal dari akar kata khataba, yakhtubu, khutbatan, atau khitobatan, yang berarti berkhutbah atau berpidato.
Malam Senin adalah jadwal santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin untuk latihan khitobah. Ini penting untuk melatih kemampuan santri dalam public speaking. Sehingga, menjadi generasi yang bisa menyampaikan ilmu yang telah dipelajarinya dengan baik (dakwah) kepada masyarakat.
#santri #rumahtahfidz #pondoktahfidz #hafidz #khitobah #publicspeaking #dakwah
Semoga Wabah Corona Segera Berakhir

“Ya Ilahi Rabbi, pagi ini, kami di sini para santri, jauh dari buaian ayah dan ibu kami, terus mengaji, sambil munajat sepenuh hati, segera bebaskanlah bangsa dan negeri ini, bumi ini, dari virus corona ini. Ya Ilahi, ampuni dosa-dosa kami. Kabulkanlah doa kami.”
Berdoa dengan Asmaul Husna

“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Makna dari “menjaga” adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya.
* * *
Foto: santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin tiap ba’da jamaah Shubuh, sebelum menghafal al-Qur’an, bersama-sama menghafal dan berdoa dengan bacaan Asmaul Husna.
Santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin Juara 2 Tahfidz Tingkat Kabupaten Sleman

Aji Purnomo, santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, meraih Juara 2 cabang Tahfidz 1 Juz dan Tilawah pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2018.
Musabaqoh diadakan pada hari Sabtu, 27 Oktober 2018, bertempat di SD Model Kabupaten Sleman.
Pada saat malam penutupan dan penyerahan hadiah diumumkan bahwa Juara 1 tidak otomatis mewakili kabupaten untuk maju ke tingkat provinsi. Peserta yang nantinya akan dikirim musabaqoh tingkat provinsi diputuskan setelah diadakan pembinaan bagi para juara. Dengan demikian, ada peluang bagi Aji Purnomo untuk maju ke tingkat provinsi. Semoga.
Akan tetapi, hal yang penting adalah, semoga prestasi ini menjadikan Aji Purnomo, dan para santri yang lain, semakin bersemangat dalam menghafal al-Qur’an. Tentu saja bukan semata untuk lomba, karena para santri selalu ditekankan untuk senantiasa menata niat menghafal al-Qur’an semata hanya karena Allah Swt. Tapi, setidaknya, musabaqoh menjadi di antara cara untuk mengukur kemampuan.
Aji Purnomo bersama para santri yang lain menghafal al-Qur’an 30 Juz di Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin di bawah bimbingan Ustadz Muhammad Aufal Minan. Rumah Tahfidz ini dikelola oleh Yayasan Cinta Qur’an Yogyakarta.
Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin sampai saat ini masih terbuka bagi putra/putri Bapak/Ibu yang ingin menghafal al-Qur’an. Ada juga Kelas TPA Tahfidz sepekan 3 kali pertemuan di bawah bimbingan para asatidz TPA Tahfidz. Bagi yang berminat, silakan menghubungi HP/WA yang tercantum dalam web ini.
Santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin Juara 1 Tahfidz Tingkat Kecamatan Kalasan

Aji Purnomo, santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin, mendapatkan Juara 1 dalam cabang Tahfidz al-Qur’an Kategori 1 Juz pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diadakan pada Ahad, 15 April 2018, di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.
Tidak hanya Aji Purnomo, santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin yang lainnya, yakni Ainur Rosidi, juga mendapatkan Juara 3 dalam cabang Tahfidz al-Qur’an Kategori 1 Juz.
Kedua santri tersebut, di samping menghafal al-Qur’an di Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin, juga mendalami ilmu yang lain, yakni bersekolah Kelas VII (kelas 1) di MTs Raudlatul Muttaqien, Dukuhsari, Purwomartani. Sekolah yang hanya berjarak beberapa meter dari Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin.
Aji Purnomo berasal dari Garut, Jawa Barat. Sedangkan Ainur Rosidi berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Keduanya sedang dalam program Menghafal al-Qur’an 30 Juz yang diselenggarakan oleh Yayasan Cinta Qu’ran dan masuk sebagai santri dhuafa, yakni biaya hidup dan sekolah ditanggung oleh yayasan; yang dananya berasal dari infaq dan shadaqah para jamaah Masjid Al-Muhtadin dan para donatur lainnya.
Santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin menghafal al-Qur’an di bawah bimbingan Ustadz Muhammad Aufal Minan, alumnus Pesantren Arraudlatul Mardliyah Kudus yang diasuh KH. Munir Hisyam dan KH. Abdul Hafidz Hisyam. Saat ini Ustadz Aufal juga masih melanjutkan mengaji qiro’ah sab’ah di Pesantren Krapyak di hadapan KHR. Najib Abdul Qodir.
Semoga para santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin, baik yang mukim maupun yang non-mukim, diberi kemudahan oleh Allah Swt. dalam menghafal al-Qur’an dan dalam ridha-Nya.
Allaahumma aamiin…
Mengenal Lebih Dekat TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin

Apa itu TPA Tahfidz?
TPA Tahfidz adalah Taman Pendidikan Al-Qur’an plus Program Tahfidzul Qur’an. Jadi, ini sama dengan TPA pada umumnya, akan tetapi ditambah dengan program tahfidz atau hafalan al-Qur’an.
Program TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin mulai dicanangkan pada bulan Januari 2017. Sebelumnya, adalah TPA seperti pada umumnya Taman Pendidikan Al-Qur’an. TPA Al-Muhtadin, demikian nama sebelumnya, resmi terbentuk pada 19 Juli 1998, dikukuhkan oleh PDHI Yogyakarta bersamaan dengan dikukuhkannya Takmir Masjid Al-Muhtadin. Read More