Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًۭا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَـٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌۭ شِدَادٌۭ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (التحريم: 6)
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at Tahrim: 6)
Berdasarkan ayat tersebut, betapa kita sebagai orang yang beriman diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Betapa pedihnya neraka itu, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Betapa mengerikan dan sengsaranya neraka itu, yang dijaga oleh malaikat-malaikat yang kasar dan keras; malaikat yang tidak pernah durhaka kepada Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat menjaga diri dan keluarga dari api neraka, sebagaimana yang Allah SWT perintahkan dalam ayat tersebut?
Terkait dengan firman Allah SWT tersebut, al-Qusyairi menyampaikan bahwa Sayyidina Umar bin Khattab RA berkata ketika ayat tersebut turun, “Ya Rasulallah, kami bisa menjaga diri kami, maka bagaimana cara menjaga keluarga kami?”
Rasulullah SAW menjawab:
تَنْهَوْنَهُمْ عَمَّا نَهَاكُمُ اللهُ وَتَأْمُرُوْنَهُمْ بِمَا أَمَرَ اللهُ
“Mencegah mereka dari apa yang Allah larang atas kalian, dan memerintah mereka untuk melakukan apa yang Allah perintahkan.”
Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan:
عَلِّمُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمُ الْخَيْرَ (رَوَاهُ الحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ وَوَافَقَهُ الذَّهَبِيُّ)
“Jagalah diri kalian, dan keluarga kalian, dari api neraka dengan belajar dan mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada keluarga kalian.”
Sedangkan sahabat Ibnu Abbas RA, sebagaimana dikutip oleh al-Qusyairi menafsirkan:
فَقِّهُوْهُمْ وَأَدِّبُوْهُمْ
“Pahamkanlah mereka terhadap ilmu agama dan ajarkanlah adab kepada mereka.”
Dengan demikian, betapa penting mengajar, mendidik, dan membiasakan keluarga dalam kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama kita. Betapa penting mengajar, mendidik, dan membiasakan keluarga dengan adab-adab yang diajarkan dan diteladankan oleh Rasulullah SAW.
Tentu kita ingin, diri kita dan keluarga selamat dari api neraka. Bagaimana pertanggungjawaban kita terhadap keluarga di hadapan Allah SWT kelak? Oleh karena itu, sebagai orangtua, sungguh penting hal ini bisa kita lakukan. Bila kita tidak mampu mengajar dan mendidik anak-anak kita secara langsung, kita dapat menyerahkan pendidikan agama anak-anak kita ke pesantren, madrasah, atau sekolah, yang mendidik anak-anak kita dengan ilmu agama yang baik.
Semoga kita bersama keluarga selamat di dunia dan akhirat. Allaahumma aamiin.