Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
”Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikit pun al-Qur’an, maka ia ibarat rumah yang roboh.” (HR. at-Tirmidzi).
Nabi mengibaratkan hati yang di dalamya tiada sedikit pun al-Qur’an bagaikan rumah yang roboh (kalbaitil kharib). Apa maksud rumah yang roboh bagi manusia yang hidup? Tidak ada manfaatnya.
Padahal, betapa sangat penting fungsi hati bagi manusia. Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad; jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hati menjadi penentu baik dan tidaknya seseorang. Hati merupakan kunci penting dalam hidup manusia. Maka, wajib bagi kita untuk senantiasa menjaga hati agar tetap baik. Di antara ikhtiar agar hati tetap baik adalah:
Pertama, berdoa sebagaimana doa yang sering Nabi Muhammad Saw. panjatkan, “Ya muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘alaa diinik [wahai Dzat Yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu]”.
Kedua, setiap hari membaca, mempelajari, menghafal, dan merenungkan kandungan al-Qur’an. Sungguh, berdekat-dekat dengan al-Qur’an akan menyegarkan jiwa. Membuat hati menjadi hidup dan sehat.
Apalagi di saat #diRumahSaja seperti sekarang ini. Semoga kita semakin mempunyai banyak waktu untuk al-Qur’an al-Karim.
Dengan demikian, semoga kita dikaruniai hidup yang sehat, lahir dan batin. Selamat dan bahagia, di dunia dan akhirat. Allaahumma aamiin.
Al-Faqir ila Rahmatillah,
Akhmad Muhaimin Azzet